Tak perlu terlalu berkowar-kowar
masalah persamaan kesetaraan diera globalisasi dalam artian luas. Menatap dunia
yang nun jauh disana namun kita lupa membuka mata melirik kesetaraan yang
bertumpang tindih dilingkungan kampus Universitas PGRI Yogyakarta. Sebuah pertanyaaan
mengemuka, apakah di Universitas yang konon katanya mencetak para pendidik
tunas bangsa ini sudah nampak kesetaraan dalam setiap sendi sistem yang
berlenggang dengan santainya mengekbiri hak-hak mahasiswa. Ironi sekali kampus
ini.
Omong
kosong ketika rahasia umum itu tidak sampai ketelinga kita sebagai warga
kampus. Bila ada yang tidak paham dengan kondisi ini muncul pertanyaan kembali,
apakah mahasiswa yang tidak peka terhadap apa yang terjadi ataukah mahasiswa
takud menyuarakan aspirasi mereka karena sudah tercekoki dengan sistem
pembadutan yang sudah terjadi selama ini. Lebih mengutamakan mereka yang mampu
membayar mahal dan mengasingkan mahasiswa yang berbiaya murah. Mengisolir mereka
dan memenjarakan dikampus Unit dua yang entah harus menggunakan apa sehingga
membuat suasana belajar berjalan efektif dengan kegersangan yang ada.
Belum
lagi masalah interfensi yang dilakukan untuk menjegal salah seorang agen
perubahan, penjegalan itu terjadi hanya karena lantaran celana jeans yang
dikenakan bahkan harus menyalahi alur penghakiman serta kemudian dipertanyakan
dimanakah letak otak yang diberikan yang maha kuasa. Entah tidak paham alur
pengaduan ataukah ini bukti interfensi terhadap hak masiswa. Kesetaraan seperti
inikah yang coba diperlihatkan oleh sistem pendidikan calon pendidik tunas
bangsa.
Semua
sudah sangat jelas, prinsip kesetaraan memang bukan prinsip yang menyamaratakan
semua yang ada. Namun prinsip kesetaraan itu ada untuk menyeimbangkan, bukan
untuk terjadi ketimpangan hanya karena
uang yang berbicara. Kita memang harus berfikiran global, terbuka. Tetapi tolong
jangan melupakan ketimpangan yang terjadi disekitar kita. Fokus kita terlalu
tinggi dan luas sehingga ada hak-hak yang terkikis meronta untuk diperjuangkan
ini kita lupakan. Mohon untuk sedikit saja melirik yang ada di kampus kita
tercinta ini. Kalian bukan kacung neolib yang tamak kekuasaan, sadarlah.!!!! Kesetaraan
di lingkungan kalian amat sangat perlu diperjuangkann.